Janganlah dirimu dihina dan direndahkan oleh siapa pun,
sebab dirimu tidak lahir dan tidak besar oleh sendirinya, tetapi dirimu
dilahirkan dan dibesarkan penuh dengan cinta kasih ibu dan bapakmu. Bahkan
dirimu itu sendirilah yang melaksanakan segala kehendak dan cita-citamu yang
seyogyanya kamu berterima kasih kepadanya.”
Kedua :
“Barang siapa menghina dan merendahakan dirimu, sama juga artinya
dengan menghina dan merendahkan ibu bapakmu bahkan leluhur bangsamu.”
Ketiga :
“Tiada lagi kekuatan dan kekuasaan yang melebihi
kekuatan dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, Belas dan Kasih. Sifat belas dan
kasih itu pun dapat mengatasi dan menyelesaikan segala pertentangan atau
pertengkaran, bahkan dapat memadukan paham dan usaha untuk mencapai tujuan yang
lebih maju serta menyempurnakan akhlak dan meluhurkan budi pekerti manusia.”
Keempat :
“Dengan kagum dan takjub kamu menghitung tetesan air
yang mengalir yang menuju kesatuan mutlak, yaitu lautan sambil memberikan
manfaat kepada kehidupan manusia, binatang, dna pepohonan atau tetumbuhan. Akan
tetapi kamu belum pernah mengagumi dan takjub kepada dirimu sendiri yang telah
mempertemukan kamu dengan dunia beserta segala isinya. Bahkan kamu belum pernah
menghitung kedip matamu. Sungguh betapa nikmatnya apa yang kamu rasakan,
padahal semua itu sebagai hikmah dari Tuhan Yang Maha Esa.”
Kelima :
“Kemana pun kamu pergi dan dimana pun kamu berada Tuhan
Yang Maha Esa akan selalu berserta denganmu.”
Keenam :
“Perubahan besar alam kehidupan manusia akan menjadi
pembalasan terhadap segala penindasan serta mencetuskan atau melahirkan
kemerdekaan hidup bangsa.”
Ketujuh :
“Apabila pengetahuan disertai kekuatan raga dan jiwamu
digunakan secara salah untuk memuaskan hawa nafsu, akan menimbulkan dendam
kesumat, kebencian, pembalasan, dan perlawanan. Sebaliknya apabila pengetahuan
dan kekuatan raga dan jiwamu digunakan untuk menolong sesama akan menumbuhkan
rasa kasih sayang dan persaudaraan yang mendalam.”
Delapan :
“Cintailah sesama hidupmu tanpa memandang jenis dan
rupa, sebab apabila telah meninggalkan jasad, siapa pun akan berada dalam
keaaan yang sama. Ia tidak mempunyai daya dan upaya. Justru selama itu, selama
kamu masih hidup, berusahalah agar kamu dapat memelihara kelangsungan hidup
sesama sesuai dengan kodrat-Nya menurut kehendak Tuhan Yang Maha Esa.”
Sembilan :
“Batu di tengah sungai, jikalau olehmu digarap menurut
kebutuhan, kamu menjadi kaya karenanya. Dalam hal itu yang membuat seseorang
kaya raya bukanlah pemberian batu itu, tetapi yang membuat kaya raya adalah
hasil kerjamu sendiri.”
Sepuluh :
“Geraklah untuk kepentingan sesamamu, bantulah
yang sakit untuk mengurangi penderitaannya. Kelak akan tercapailah
masyarakat kemanusiaan yang menggerakkan kemerdekaan dan kebenaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar