Klik

Mau Iklan Gratis??

Dasa Wasita

Pertama :
Janganlah dirimu dihina dan direndahkan oleh siapa pun, sebab dirimu tidak lahir dan tidak besar oleh sendirinya, tetapi dirimu dilahirkan dan dibesarkan penuh dengan cinta kasih ibu dan bapakmu. Bahkan dirimu itu sendirilah yang melaksanakan segala kehendak dan cita-citamu yang seyogyanya kamu berterima kasih kepadanya.”

Kedua :
“Barang siapa menghina dan merendahakan dirimu, sama juga artinya dengan menghina dan merendahkan ibu bapakmu bahkan leluhur bangsamu.”

Ketiga :
“Tiada lagi kekuatan dan kekuasaan yang melebihi kekuatan dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, Belas dan Kasih. Sifat belas dan kasih itu pun dapat mengatasi dan menyelesaikan segala pertentangan atau pertengkaran, bahkan dapat memadukan paham dan usaha untuk mencapai tujuan yang lebih maju serta menyempurnakan akhlak dan meluhurkan budi pekerti manusia.”

Keempat :
“Dengan kagum dan takjub kamu menghitung tetesan air yang mengalir yang menuju kesatuan mutlak, yaitu lautan sambil memberikan manfaat kepada kehidupan manusia, binatang, dna pepohonan atau tetumbuhan. Akan tetapi kamu belum pernah mengagumi dan takjub kepada dirimu sendiri yang telah mempertemukan kamu dengan dunia beserta segala isinya. Bahkan kamu belum pernah menghitung kedip matamu. Sungguh betapa nikmatnya apa yang kamu rasakan, padahal semua itu sebagai hikmah dari Tuhan Yang Maha Esa.”

Kelima :
“Kemana pun kamu pergi dan dimana pun kamu berada Tuhan Yang Maha Esa akan selalu berserta denganmu.”

Keenam :
“Perubahan besar alam kehidupan manusia akan menjadi pembalasan terhadap segala penindasan serta mencetuskan atau melahirkan kemerdekaan hidup bangsa.”

Ketujuh :
“Apabila pengetahuan disertai kekuatan raga dan jiwamu digunakan secara salah untuk memuaskan hawa nafsu, akan menimbulkan dendam kesumat, kebencian, pembalasan, dan perlawanan. Sebaliknya apabila pengetahuan dan kekuatan raga dan jiwamu digunakan untuk menolong sesama akan menumbuhkan rasa kasih sayang dan persaudaraan yang mendalam.”

Delapan :
“Cintailah sesama hidupmu tanpa memandang jenis dan rupa, sebab apabila telah meninggalkan jasad, siapa pun akan berada dalam keaaan yang sama. Ia tidak mempunyai daya dan upaya. Justru selama itu, selama kamu masih hidup, berusahalah agar kamu dapat memelihara kelangsungan hidup sesama sesuai dengan kodrat-Nya menurut kehendak Tuhan Yang Maha Esa.”

Sembilan :
“Batu di tengah sungai, jikalau olehmu digarap menurut kebutuhan, kamu menjadi kaya karenanya. Dalam hal itu yang membuat seseorang kaya raya bukanlah pemberian batu itu, tetapi yang membuat kaya raya adalah hasil kerjamu sendiri.”

Sepuluh :
“Geraklah untuk kepentingan sesamamu, bantulah yang sakit untuk mengurangi penderitaannya. Kelak akan tercapailah masyarakat kemanusiaan yang menggerakkan kemerdekaan dan kebenaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar